Berguguran dedaunan pada ranting
Akar dan tunas pun mulai lenyap berbaur tanah
Bahkan
di jantung kota ini tak lagi kutemui denyut nadi-nadi pepohonan
semuanya
telah tergadai dengan tanaman beton yang megah,
Dihuni oleh mereka yang berdasi
Memang
kadang kursi empuk dan pengetahuan membutakan mata hati
Cobalah
untuk melirik kesudut kota ini, tidakkah
kau temukan mereka yang terasing dari
pena dan kitab-kitab kusam
Padahal
di podium kemarin telah di bincangkan
Tentang
mereka yang telah lantak oleh derita
Tak adakah setetes air untuk kerongkongan mereka
yang dahaga mengeja bait-bait kehidupan
Tak
adakah nyanyian nurani yang lebih indah
dari janji-janji tak bertuang
Tak adakah sehelai kain untuk temani mereka yang telah kusam tertikam
mentari
Atau
mereka hanya dijadikan jualan, demi cerita dongeng selanjutnya
Lihat
bocah kecil, dekil dan berbau pesing itu
Mereka
adalah bongkahan cahaya yang di redupkan oleh tirani
Namun,
Teriakan perih mungkin tak terbawa angin
Hingga
hampa bertandang ketelinga
Bocah
kecil itu kemudian berdebat dengan nurani bisu.
Apakah
pena yang ingin kami coretkan pada kertas telah kehabisan tinta?
Tak
tersisahkah seragam yang layak untuk kami pakai?
Ataukah
bangku-bangku sekolah kini telah retak termakan rayap?
Lalu…
Siapakah
yang akan jawab tanya mereka,
Kalau
bukan aku, kamu dan kalian yang berdasi di sana
Jawablah
tanya mereka
Ef Triani |
3 Comments
Video ini tidak sampai terakhir kayaknya, maklum kameramen pemula....
ReplyDeletetapi udah keren kok :)
DeleteHehe... Lumayan.Makasih ya!
Delete